ANTARA/Dokumentasi Kementerian PUPR/pri

Menteri Pekerjaan Umum: Infrastruktur Irigasi Mendukung Pencapaian Swasembada Pangan Di Jawa Timur

Selasa, 15 Apr 2025

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur irigasi dapat mendukung pencapaian swasembada pangan di Jawa Timur (Jatim).

Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Selasa, Dody menjelaskan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 mengenai Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi landasan yang kuat untuk membantu daerah dalam mencapai swasembada pangan.

“Dengan adanya Inpres ini, kami memiliki dasar hukum yang jelas untuk melakukan intervensi pada jaringan irigasi daerah, termasuk saluran tersier. Saya meminta kepada Bapak dan Ibu Bupati untuk segera mengirimkan surat resmi mengenai kebutuhan masing-masing agar dapat kami proses secepatnya,” tuturnya.

Kementerian PU menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pencapaian target swasembada pangan melalui pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jawa Timur.

Infrastruktur irigasi merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, terutama padi, yang sangat penting untuk mencapai target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jawa Timur sebesar 12,6 juta ton pada tahun 2025.

Oleh karena itu, Kementerian PU siap untuk mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, terutama untuk sumber daya air yang mendukung sektor pertanian.

Sebagai informasi tambahan, Menteri PU Dody Hanggodo telah mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan beberapa bupati.

Khofifah memberikan apresiasi atas respons cepat Dody dan tim Kementerian PU. Ia menekankan bahwa dukungan dari pusat sangat penting untuk mencapai target produksi gabah.

“Kami sangat memerlukan dukungan konkret dari Kementerian PU, terutama dalam bentuk DAK untuk sumber daya air, guna mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan oleh para petani,” ungkap Khofifah.

Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyoroti tantangan besar yang dihadapi Pulau Bawean di Kabupaten Gresik.

“Dari total 4.000 hektare lahan pertanian di Bawean, sebanyak 75 persen masih mengandalkan air hujan. Kami sangat berharap Kementerian PU bisa segera membangun jaringan irigasi permanen agar produksi pangan lebih stabil,” kata Fandi Akhmad Yani.

Begitu pula dengan Bupati Malang Sanusi yang meminta bantuan Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam.

“Produksi pertanian kami menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun. Banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pusat,” ujar Sanusi.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.