Firman Kurniawan, seorang pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia, menekankan bahwa pelabelan sangat penting untuk memastikan adanya batasan yang jelas antara karya manusia dan kecerdasan buatan (AI) dalam penggunaan teknologi di bidang pendidikan dan profesional. Ia menyatakan bahwa saat ini, kemampuan AI telah mencapai tingkat di mana hasil yang dihasilkan hampir tidak dapat dibedakan dari karya manusia. "Dalam konteks regulasi, hasil yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan saat ini hampir tidak dapat dikenali oleh indera manusia. Oleh karena itu, perlu dinyatakan bahwa ini adalah hasil dari AI, agar tidak menyesatkan pengguna informasi," ungkap Firman saat dihubungi. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya perbedaan ini dengan menunjukkan bahwa AI masih memiliki kekurangan, seperti bias data dan potensi memberikan informasi yang keliru. "Hal ini membuka kemungkinan bahwa pengetahuan yang dihasilkan bisa saja salah. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya bergantung pada kecerdasan buatan; peran manusia dan evaluasi terhadap hasilnya juga sangat diperlukan," tambahnya. Firman juga menekankan pentingnya memastikan bahwa AI mengumpulkan dan mempelajari data dengan cara yang etis, serta penggunaan data berkualitas untuk menghindari kesalahan informasi. Pengaturan harus dilakukan agar tidak tercampur dengan data yang salah atau meragukan, ujar dia. Diketahui bahwa Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan regulasi yang lebih kuat terkait pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan. Nezar menjelaskan bahwa tujuan dari hal ini adalah untuk menciptakan kerangka hukum yang memastikan penggunaan AI secara bertanggung jawab dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. "Kami akan mengembangkan prinsip-prinsip pengembangan dan penggunaan AI ini agar dapat diadopsi secara vertikal oleh setiap sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan layanan keuangan. Rencananya, kami akan memulai pada pertengahan Januari dengan serangkaian lokakarya dan diskusi," tambahnya. Menurut Nezar, pengaturan mengenai berbagai aspek yang dapat diimplementasikan oleh semua lapisan masyarakat sangat penting mengingat penggunaan teknologi semakin meluas.