Foto: Adaro Energy

Adaro Energy (ADRO) Terus Berusaha Untuk Melakukan Ekspansi Strategis Dan Diversifikasi Ke Dalam Segmen Non-tambang Batu Bara

Senin, 21 Okt 2024

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terus berupaya melakukan ekspansi strategis dan diversifikasi di sektor non-pertambangan batu bara untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang, dengan target menghasilkan sekitar 50% pendapatan dari sumber non-batu bara termal paling lambat tahun 2030.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham telah memberikan persetujuan terhadap agenda rapat untuk menjual seluruh saham yang dimiliki oleh Perusahaan di PT Adaro Andalan Indonesia (sebelumnya dikenal sebagai PT Alam Tri Abadi). Transaksi ini dianggap material sesuai dengan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 mengenai Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, yang dilakukan melalui penawaran umum kepada seluruh pemegang saham Perseroan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.04/2017 tentang Penawaran Umum oleh Pemegang Saham.

Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer, Bapak Garibaldi Thohir, menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemegang saham atas partisipasi dan dukungan mereka dalam pelaksanaan RUPSLB ini, yang memungkinkan kita untuk mencapai tujuan dan melaksanakan rencana transaksi material.

Kami berencana untuk terus melakukan ekspansi strategis dan diversifikasi dalam segmen non-pertambangan batu bara, dengan tujuan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mencapai target menghasilkan sekitar 50% pendapatan dari sumber non-batu bara termal paling lambat tahun 2030, demikian disampaikan dalam keterangan resmi yang dirilis pada Senin, 23 Oktober 2024.

Ia menambahkan bahwa langkah ini akan efektif dalam memaksimalkan kinerja PT Adaro Andalan Indonesia serta pilar bisnis non-batu bara termal, karena memungkinkan setiap perusahaan untuk fokus pada pengembangan kekuatan inti dan terus memanfaatkan sumber daya serta potensi yang ada.

Perusahaan berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya inisiatif Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal melalui berbagai langkah yang diambil.

Perusahaan bertekad untuk memastikan bahwa sekitar 50% dari total pendapatan berasal dari bisnis non-batu bara termal paling lambat tahun 2030, yang akan dicapai dengan meningkatkan kegiatan di sektor-sektor yang mendukung ekosistem hijau di Indonesia.

Perusahaan berencana untuk memisahkan bisnis-bisnis yang berada di bawah segmen pertambangan serta sejumlah usaha pendukung di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) dari pilar Adaro Minerals dan Adaro Green. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan kinerja AAI dan pilar-pilar non batu bara termal, sehingga masing-masing entitas dapat lebih fokus pada pengembangan kekuatan inti mereka.

Diperkirakan bahwa transaksi ini akan memberikan dukungan kepada AAI dan segmen-segmen bisnis non batu bara termal dalam memperkuat fokus pada pengembangan dan kinerja. Pemisahan ini juga akan memberikan kesempatan bagi bisnis-bisnis hijau perusahaan untuk memperoleh akses pembiayaan yang lebih besar, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, serta akses yang lebih luas terhadap proyek-proyek hijau dengan mitra bisnis potensial yang terkemuka. Selain itu, hal ini akan menawarkan lebih banyak opsi investasi kepada publik yang lebih sesuai dengan minat dan pandangan mereka.

Transaksi ini akan dilaksanakan melalui penawaran umum saham AAI sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.04/2017 (POJK 76/2017).

Dengan memperhatikan perolehan pernyataan efektif dari OJK terkait pernyataan pendaftaran Perusahaan sehubungan dengan penawaran umum oleh pemegang saham berdasarkan POJK 76/2017, perusahaan akan memberikan kesempatan kepada para pemegang saham untuk berpartisipasi dalam transaksi ini sebagai pembeli.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.