Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia. India dan Pakistan adalah dua negara yang menjadi konsumen utama batu bara Indonesia. India adalah negara yang paling banyak mengimpor batu bara dari Indonesia, sedangkan Pakistan tidak sebanyak itu. Namun, baru-baru ini terdengar kabar bahwa ekspor batu bara ke kedua negara tersebut mengalami penurunan, yang bukan disebabkan oleh konflik. Hal ini disampaikan oleh Plt. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani, yang menyatakan bahwa penurunan ekspor batu bara Indonesia ke India pada awal tahun 2025 mencapai 31,42%. "Ekspor batu bara ke India pada Maret 2025 tercatat sebesar 7,42 juta ton, mengalami penurunan sebesar 31,42% dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya kepada CNBC Indonesia pada Rabu (7/5/2025). Gita menjelaskan bahwa penurunan permintaan batu bara dari India bukan disebabkan oleh konflik antara India dan Pakistan, melainkan karena datangnya musim panas dan pengurangan porsi impor untuk memanfaatkan produksi batu bara lokal. Sementara itu, permintaan dari Pakistan juga menunjukkan penurunan, yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah Pakistan yang mendorong penggunaan batu bara lokal. "Dalam tiga tahun terakhir, impor batu bara Pakistan dari Indonesia juga mengalami penurunan, bukan karena perang, tetapi karena kebijakan pemerintah Pakistan yang mendukung pemanfaatan batu bara lokal," tambahnya. APBI memproyeksikan bahwa permintaan batu bara dari India tahun ini akan mencapai 162 juta ton, sedangkan permintaan dari Pakistan diperkirakan mencapai 94 juta ton. "Proyeksi untuk India sekitar 162 juta ton, dan untuk Pakistan sekitar 94 juta ton," kata Gita. Jika kondisi konflik antara India dan Pakistan berlanjut, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pihak yang dirugikan, menurut Tenaga Ahli Indonesia Mining Institute (IMI), Irwandy Arif. Selain isu perang, India saat ini juga tengah memperkuat sektor pertambangan batu bara domestik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pasokan batu bara impor mereka akan berkurang. India merupakan pengimpor terbesar kedua dari Indonesia. Saat ini, India sedang mengembangkan tambang batu bara untuk memenuhi kebutuhan PLTU mereka," ungkap Irwandy kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/5/2025). Mengenai konflik antara India dan Pakistan, Irwandy berpendapat bahwa hal tersebut dapat mengalihkan fokus anggaran kedua negara ke kebutuhan militer. Ini diperkirakan akan berdampak pada permintaan batu bara, terutama dari India, terhadap Indonesia. "Konflik antara India dan Pakistan, yang berpotensi menguras anggaran Pemerintah India jika berlanjut dalam waktu lama, akan mempengaruhi pembelian batu bara, termasuk dari Indonesia," tambahnya. "Pada tahun 2024, ekspor batu bara Indonesia ke India diperkirakan mencapai sekitar 110 juta ton, sementara ekspor ke Pakistan melalui importir terbesar di negara tersebut hanya sekitar 600 ribu ton," tegasnya.