Selama fase peralihan dari nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi dua entitas terpisah, yaitu Kementerian Pariwisata (KemenPar) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf), program pemasaran untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah disusun oleh Kemenparekraf sepanjang tahun 2024 akan terus dioptimalkan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan. Masa transisi ini tidak mengurangi semangat kita untuk mencapai target-target utama yang telah ditetapkan. Kami akan terus melanjutkan, karena arah yang diambil tetap konsisten, sehingga program Parekraf dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," tegas Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Parekraf, Ni Made Ayu Marthini pada Selasa (29/10/2024). Sebagai contoh, untuk kunjungan wisatawan mancanegara. Berdasarkan data BPS, secara kumulatif untuk periode Januari hingga Agustus 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara telah mencapai 9,09 juta kunjungan. Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang telah ditentukan untuk tahun 2024 adalah sebesar 14,3 juta wisman. Untuk mengoptimalkan pencapaian pergerakan wisman dalam dua bulan terakhir tahun 2024, akan dilaksanakan berbagai program. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah partisipasi dalam pameran pariwisata terbesar kedua di dunia, yaitu World Travel Market (WTM) London, yang dijadwalkan berlangsung pada 5 hingga 7 November 2024. Made menyatakan bahwa dalam acara tersebut, pihaknya akan mendukung 46 pelaku industri pariwisata, termasuk hotel, agen perjalanan, dan lainnya. Selain keikutsertaan di WTM London, program pemasaran dan branding pariwisata Indonesia juga akan dilaksanakan di Kanada, Australia, Tiongkok, serta beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura, dan akan memaksimalkan pariwisata lintas batas di Batam dan Bintan. "Sebelumnya, kami juga telah melaksanakan program pemasaran kolaboratif dengan berbagai pihak melalui penyelenggaraan familiarization trip dan kampanye Wonderful Indonesia di platform digital, yang diharapkan dapat memperkuat citra pariwisata Indonesia di kancah internasional dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," jelas Made. Untuk wisatawan domestik, program yang akan dilaksanakan mencakup kegiatan promosi dan pemasaran yang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra co-branding Wonderful Indonesia, pemerintah daerah, serta kolaborasi dengan industri, seperti Di Indonesia Aja Travel Fair, dan lainnya. Selain itu, program pemasaran desa wisata seperti Beti Dewi, Senandung Dewi, serta paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara) juga akan dimaksimalkan. "Dengan adanya tindakan kolaboratif ini, kami berharap dapat menambah 100 juta wisatawan domestik hingga akhir tahun ini," tutupnya.