InJourney Destination Management, sebagai pengelola destinasi wisata warisan dan budaya, menyatakan bahwa konektivitas transportasi adalah faktor kunci untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia. "Jadi intinya, pariwisata akan berkembang jika terhubung, terhubung dengan dunia luar," ujar Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan, di Polandia pada hari Kamis. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Febrina Intan di tengah acara forum bisnis Indonesia-Poland yang berlangsung di Kota Gdansk, Polandia. Sebagai contoh, Candi Borobudur yang terletak di Provinsi Jawa Tengah merupakan potensi wisata spiritual terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Namun, sayangnya, konektivitas transportasi menuju lokasi tersebut belum sepenuhnya optimal. "Candi Borobudur ini adalah wisata spiritual bagi umat Budha, tetapi dari Bangkok ke Yogyakarta belum ada penerbangan langsung yang menghubungkan keduanya," jelasnya. InJourney Destination Management, bersama dengan instansi terkait, terus berupaya untuk meningkatkan konektivitas tersebut agar para turis dan umat Budha dari berbagai negara dapat lebih mudah terhubung langsung ke Candi Borobudur. "Kami sangat menyadari bahwa perkembangan sebuah destinasi sangat bergantung pada konektivitas di masing-masing destinasi," tambahnya. Lebih lanjut, dia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga memiliki semangat yang besar dalam pengembangan pariwisata Indonesia, karena hal ini berkontribusi pada perekonomian negara. Menurutnya, Indonesia tidak terlambat untuk memajukan sektor pariwisata, terutama dalam menciptakan konektivitas antara satu destinasi dengan yang lainnya. Namun, yang terpenting adalah pemangku kepentingan harus menyadari apa saja yang perlu diperbaiki. "Yang parah adalah jika kita merasa semuanya baik-baik saja dan tidak menyadari masalah yang ada," ujarnya.