Upaya untuk meningkatkan semangat literasi di Sulawesi Utara kembali mendapatkan dukungan yang nyata. Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara di Bidang Pariwisata, Dr. Drevy Malalantang, secara resmi menyerahkan sejumlah buku karyanya kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Teresia Tendean Sompie SH MSi. Penyerahan buku yang bertema Pariwisata ini dilakukan di sela-sela kegiatan rapat harmonisasi misi program Gubernur bersama seluruh Staf Khusus Gubernur dan OPD Pemprov Sulut. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Drevy menyampaikan komitmennya untuk mendukung literasi pariwisata sebagai bagian dari edukasi publik dan penguatan identitas budaya daerah. "Buku adalah jendela ilmu. Melalui literasi pariwisata, kita tidak hanya memperkenalkan potensi Sulut, tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap identitas lokal," ujar Drevy. Buku yang disumbangkan merupakan karya orisinal Dr. Drevy Malalantang yang telah memiliki ISBN dan diterbitkan dalam rentang waktu 2022 hingga 2025. Di antaranya adalah: The Manarow Dream. Cerita Kuliner Minahasa dan Kolase Pariwisata Sulawesi Utara. Meskipun jumlah buku yang disumbangkan relatif terbatas, namun isinya mencerminkan narasi yang segar dan terkini tentang kepariwisataan daerah. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Utara, Teresia Tendean Sompie, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini. Ia juga menyatakan bahwa pengadaan buku terakhir kali dilakukan oleh Perpustakaan Daerah pada tahun 2017. "Buku-buku ini akan memperkaya koleksi kami dan menjadi referensi yang penting bagi masyarakat, terutama generasi muda," kata Kadis Teresia. Sesuai rencana, karya-karya Dr Drevy Malalantang ini juga akan dibedah secara khusus dalam sebuah forum literasi yang akan diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Sulut dalam waktu dekat. Inisiatif ini juga mengingatkan kita akan pentingnya membangun budaya membaca di tengah tantangan zaman. Berdasarkan data dari UNESCO, minat baca di Indonesia masih tergolong rendah, dengan Indonesia pernah menempati peringkat 60 dari 61 negara dalam hal literasi. Hal ini menunjukkan bahwa masalah literasi tidak hanya berkaitan dengan akses terhadap buku, tetapi juga menyangkut pembentukan kebiasaan membaca yang belum kuat, khususnya di kalangan generasi muda. Dengan kontribusi ini, Dr Drevy berharap agar karya-karyanya dapat menjadi sumber referensi, inspirasi, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan pariwisata lokal. "Semoga langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi peningkatan literasi pariwisata di Sulawesi Utara," tutupnya.