Kementerian Keuangan telah memutuskan untuk menghentikan sementara anggaran pembangunan infrastruktur. PT Wijaya Karya Gedung Tbk. (WEGE) melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk fokus pada segmen gedung dan perkantoran. Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama, menjelaskan bahwa jika keputusan ini resmi diterapkan, perusahaan akan menyesuaikan strategi bisnisnya untuk memperluas proyek pembangunan gedung dan perumahan. "Apabila terjadi pergeseran anggaran dari pemerintah yang sebelumnya dialokasikan untuk infrastruktur, kami akan mengubah strategi kami dan berfokus pada proyek-proyek BUMN maupun swasta," ujarnya saat melakukan kunjungan ke ITB Innovation Park Bandung pada hari Kamis (21/11). Yudha menambahkan bahwa perusahaan akan berpartisipasi dalam program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan 3 juta rumah. "Ini adalah peluang bagi kami. Jadi, jika ada pergeseran anggaran, di satu sisi kami melihat peluang di sektor gedung dan perumahan," jelasnya. Ia juga menyatakan bahwa Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman aktif mengundang WEGE untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek. "Bahkan, tim Transisi sebelumnya juga sering mengundang kami untuk menjajaki kerjasama. Beberapa kolaborasi dengan Kementerian BUMN juga telah mengundang kami untuk membahas kemungkinan kerjasama di masa depan," ungkapnya. Perusahaan juga menawarkan teknologi modular yang dapat mempercepat proses pembangunan rumah, sehingga lebih efisien dari segi biaya. "Kami telah mengajukan beberapa program, termasuk rumah modular. Konsep ini berfokus pada keberlanjutan, ramah lingkungan, dan harga yang kompetitif," jelasnya. Dari program 3 juta rumah tersebut, ia berharap WEGE dapat mengerjakan sekitar 10% dari total target. "Jika kami mendapatkan porsi 10%, itu sudah cukup signifikan bagi kami," tutupnya.