Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa tujuh proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur telah memasuki tahap lelang pada awal tahun 2025. Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Batang, Endro Suryono, menyatakan di Batang pada hari Jumat bahwa keputusan untuk melaksanakan lelang lebih awal didasarkan pada pertimbangan regulasi dan efektivitas pelaksanaan. "Semua kegiatan yang telah disetujui oleh DPRD sebenarnya sudah dapat dilelang lebih awal. Regulasi, baik dari Perpres maupun aturan terkait pengadaan barang dan jasa, mendukung langkah ini," ujarnya. Ia menambahkan bahwa percepatan proses proyek infrastruktur ini memberikan banyak manfaat, terutama dalam memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan melaksanakan pembangunan atau perbaikan infrastruktur lebih awal, lanjutnya, proyek-proyek strategis ini dapat segera dimulai dan menyerap tenaga kerja lokal. "Kami berharap langkah ini dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat di awal tahun. Selain itu, percepatan ini juga merupakan bagian dari penilaian monitoring center for prevention oleh KPK," tuturnya. Ia menekankan bahwa langkah ini tidak hanya mencerminkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata bahwa pembangunan infrastruktur merupakan salah satu prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Semua program yang telah direncanakan harus segera dilaksanakan agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat," pungkasnya. Terdapat tujuh proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang akan dilelang, antara lain rekonstruksi jembatan Lawang Aji di Kecamatan Kandeman dengan estimasi biaya sekitar Rp4,39 miliar, rekonstruksi jembatan pasar Warungasem senilai Rp789,92 juta, pelebaran jalan Gondang-Kemiri di Kecamatan Subah sebesar Rp2,76 miliar, serta penataan trotoar di Jalan Yos Sudarso dengan anggaran Rp959,68 juta. Selanjutnya, terdapat peningkatan jalan Subah-Kedawung di Kecamatan Subah yang memerlukan dana Rp689,96 juta, pembangunan talud jalan Krengseng-Sidorejo di Kecamatan Gringsing dengan biaya Rp1,51 miliar, dan rehabilitasi jalan Pasekaran-Menguneng yang diperkirakan memerlukan Rp921,95 juta.