Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperkuat pembangunan infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui skema pembiayaan yang inovatif dan kolaborasi dengan lembaga internasional. "Kami perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan sesuai rencana untuk mendukung visi dan misi Presiden, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen serta mewujudkan keberlanjutan dan kemandirian di sektor pangan, energi, dan air," ungkap AHY di Jakarta, pada hari Selasa. Fokus utama dari inisiatif ini meliputi proyek strategis, pemerataan pembangunan, serta keberlanjutan infrastruktur fisik dan digital, yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat infrastruktur merupakan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. AHY juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang inklusif dan adil untuk mengatasi kesenjangan antara wilayah Jawa dan luar Jawa. "Prioritas utama kami adalah mengatasi disparitas antara Jawa dan non-Jawa, serta memperkecil kesenjangan digital, yang masih menjadi tantangan signifikan bagi Indonesia," tambahnya. Di tengah tantangan efisiensi anggaran, pemerintah terus berupaya menemukan solusi yang paling tepat. AHY menyatakan bahwa pemerintah akan membentuk tim kecil untuk membahas pengembangan perumahan dan infrastruktur dasar secara bersamaan, dengan tujuan memastikan percepatan pembangunan yang signifikan. Sebelumnya, AHY menerima kunjungan dari delegasi World Bank, Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan International Finance Corporation (IFC). Dalam pertemuan tersebut, AHY mempresentasikan peta jalan pembangunan infrastruktur untuk lima tahun ke depan, yang mencakup proyek strategis seperti pembangunan tanggul raksasa di Jakarta untuk mengatasi masalah penurunan tanah, serta proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu, pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah setiap tahun untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Saya yakin kemitraan ini dapat diperkuat lebih lanjut dan menghasilkan solusi inovatif yang sesuai dengan tantangan yang dihadapi Indonesia," ujarnya. Perwakilan dari World Bank, Manuela Ferro dan Hiroshi Matano, menyampaikan dukungan mereka terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Mereka juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam pembiayaan infrastruktur untuk mencapai hasil yang optimal.