Sulaiman/BT

Pemkab Berau Mengalokasikan Anggaran Sebesar Rp70 Miliar Untuk Pembangunan Infrastruktur Di Teluk Bayur

Kamis, 13 Feb 2025

Pemerintah Kabupaten Berau telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk pengembangan infrastruktur di Teluk Bayur pada tahun 2025. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Fendra Himawan, melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Hendra Pranata, dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang berlangsung di Teluk Bayur pada Selasa, 11 Februari 2025. 

Dengan anggaran yang signifikan tersebut, DPUPR Berau berencana untuk menyelesaikan masalah jalan di beberapa lokasi, termasuk Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Poros Pandan Sari, dan RT 3 Jalan Stasiun.

Tiga lokasi tersebut adalah area yang paling parah saat terjadi peningkatan debit air dan intensitas hujan.

“Peristiwa ini baru terjadi tahun ini, dua tahun lalu tidak ada yang terendam banjir,” ungkap Hendra.

Terkait dengan sistem drainase, tahun ini Dinas Pekerjaan Umum Berau akan melanjutkan pembangunan bronjong di Rinding, tepatnya di area belakang Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) Teluk Bayur.

Rencana pembangunan drainase di Jalan Rajawali juga akan dilaksanakan tahun ini. Kawasan ini sering kali menjadi sorotan dan protes dari masyarakat.

“Genangan di belakang pasar menjadi keluhan, tahun ini kami akan menyelesaikannya,” ujarnya dengan tegas.

Di Kelurahan Rinding, selain masalah drainase, isu pembukaan lahan tanpa penghijauan kembali menjadi perhatian serius, yang menyebabkan daerah tersebut sering terendam banjir.

“Semoga program penghijauan di kawasan Rinding dapat dilaksanakan bersamaan,” harapnya.

Ia juga menyatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum Berau telah melakukan peninjauan langsung terhadap titik-titik jalan dan drainase yang mengalami masalah. Beberapa lokasi menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan dan Permukiman Kaltim.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa komunikasi antar lembaga terus dilakukan. Dengan demikian, jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi juga akan dikerjakan tahun ini.

“Kami telah melakukan pemetaan, semoga tahun ini ada kemajuan,” harapnya.

Sebelumnya, Ade Ananda, yang mewakili pemerintah Kelurahan Teluk Bayur, menyampaikan berbagai masalah terkait infrastruktur jalan dan drainase.

Ia mengusulkan untuk membangun drainase sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan Jalan Stasiun dengan Bandara Kalimarau. 

Selain itu, perlu juga diperhatikan pembangunan jalan lingkungan di sekitar aset peninggalan Belanda yang memiliki nilai sejarah dan potensi wisata.

“Pengaspalan jalan lingkungan sepanjang 4 kilometer juga harus dipertimbangkan,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Teluk Bayur sedang dalam tahap pengembangan sebagai kawasan wisata. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur yang mendukung sarana dan prasarana di kawasan wisata Kota Tua tersebut.

“Semoga usulan ini dapat diterima,” tuturnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.