Indonesia Digital and Cyber Institute (IDCI) merumuskan berbagai langkah strategis untuk memperkuat pertahanan siber dan infrastruktur digital nasional, seiring dengan meningkatnya ancaman siber di tingkat global. Direktur Eksekutif IDCI, Yayang Ruzaldy, dalam pernyataan resmi di Jakarta pada hari Minggu, menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan melalui enam inisiatif yang tergabung dalam tiga klaster program utama. Pertama, penekanan pada penguatan standar dan audit nasional melalui pembentukan Pusat Sertifikasi dan Audit Keamanan Digital Nasional (NDSCAC) serta Indeks Risiko Siber Indonesia (ICRI). "Inisiatif ini dirancang sebagai pusat akreditasi resmi dan penyusunan indeks risiko siber nasional berdasarkan sektor dan wilayah," ungkap Yayang. Kedua, mendorong pengembangan kapasitas dan sistem pengawasan teknologi cerdas melalui program Sertifikasi Profesional Keamanan Siber (CPCP), serta skema Inspeksi dan Verifikasi Sistem Digital yang berbasis teknologi Kecerdasan Buatan dan Blockchain. "Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan keandalan teknologi yang bersifat kritis, seperti sistem pemilu elektronik dan sistem komando pertahanan negara," tambah Yayang. Ketiga, menekankan pentingnya penguatan respons krisis terhadap ancaman sistemik melalui pembentukan Pusat Respons Insiden Siber Industri (ICIRC) dan peluncuran kampanye nasional Kepercayaan Digital untuk Indonesia.
Berita Terkait
IHSG Ditutup Dengan Penguatan Yang Dipimpin Oleh Sektor Infrastruktur
404
Dana Infrastruktur Desa Di Bogor Akan Segera Disalurkan
IHSG Ditutup Dengan Penguatan Yang Dipimpin Oleh Sektor Infrastruktur
404
Dana Infrastruktur Desa Di Bogor Akan Segera Disalurkan
IHSG Ditutup Dengan Penguatan Yang Dipimpin Oleh Sektor Infrastruktur