PT Brantas Abipraya (Persero) sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur untuk mendukung hunian relokasi bagi korban erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi ini mengerjakan tiga bidang pekerjaan yang direncanakan selesai pada Agustus 2025. "Pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya Brantas Abipraya untuk mendukung hunian relokasi akibat bencana Gunung Ruang, yang dimulai pada 10 Juli 2024 dan ditargetkan selesai pada 31 Agustus 2025," kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 7 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur untuk hunian relokasi harus dilakukan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan masyarakat, kondisi geografis, dan potensi risiko bencana. Infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum (puskesmas, balai warga, tempat ibadah, sekolah, taman, dan penyediaan air bersih) sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup di lokasi relokasi. Tiga lingkup pekerjaan Brantas Abipraya mencakup Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 10 liter/detik, yang meliputi jalur transmisi, unit distribusi, landscape, pengadaan dan pemasangan PLTS atap, serta jalur distribusi. Dalam pembangunan infrastruktur kawasan permukiman, lingkup pekerjaan mencakup Gereja Tipe A (2 unit), Gereja Tipe B (3 unit), Balai warga dan Puskesmas Pembantu (2 unit), Playground, TPS 3 R (1 unit), landscape kawasan relokasi, dan Tambatan Perahu. Untuk sarana dan prasarana sekolah, Brantas Abipraya membangun Taman Kanak-Kanak (TK), PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta interior dan perlengkapan pendukung. Selain itu, mereka juga terlibat dalam pembangunan huntap untuk korban bencana, seperti gempa bumi Cianjur, dan membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk korban erupsi Gunung Semeru. "Dengan dukungan yang komprehensif, pembangunan infrastruktur untuk hunian relokasi ini bertujuan menciptakan tempat yang aman, layak, dan nyaman bagi korban erupsi Gunung Ruang agar dapat memulai kehidupan baru," kata Dian.