Personalisasi Dan Preferensi Baru, Mengurai DNA Luxury Family Travel Di Era Modern

, 14 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Chairil Khalis
Anthony Akili, President & CEO Smailing Tour, mengamati pergeseran mendasar ini... 'Luxury travel justru bergerak ke arah sebaliknya, di mana setiap perjalanan dirancang secara personal sesuai karakter dan kebutuhan traveler'.

Jakarta - Kemewahan dalam perjalanan keluarga kini memiliki DNA baru. Tidak sekadar tentang destinasi eksotis atau akomodasi bintang lima, kemewahan masa kini didefinisikan oleh tingkat personalisasi, kesesuaian dengan minat spesifik, dan kemampuan sebuah perjalanan memenuhi harapan unik setiap anggota keluarga—dari orang tua, remaja, hingga balita. Inilah wajah kontemporer dari luxury family travel yang tengah naik daun.

Lanskap industri menunjukkan respons terhadap permintaan ini. Di satu sisi, pasar luxury travel global yang bernilai triliunan dolar terus bertumbuh. Di sisi lain, muncul tren kuat di mana wisatawan, termasuk keluarga, menginginkan pengalaman yang sangat personal dan sesuai passion mereka. Di Eropa dan Asia, pertumbuhan kamar hotel lifestyle, yang menawarkan pengalaman unik berdasarkan minat seperti seni, musik, atau desain, mencapai 25% dan 16%. "Tamunya menginginkan lebih dari sekadar kamar. Mereka ingin lingkungan yang mencerminkan identitas dan minat mereka," jelas Marina Bracciani dari JLL dalam laporan tentang tren hotel gaya hidup.

Anthony Akili, President & CEO Smailing Tour, mengamati pergeseran mendasar ini. Dalam komentarnya mengenai bergabungnya divisi luxury mereka ke jaringan global Virtuoso, Akili menyatakan, "Luxury travel justru bergerak ke arah sebaliknya, di mana setiap perjalanan dirancang secara personal sesuai karakter dan kebutuhan traveler". Pernyataan ini menegaskan bahwa inti dari layanan mewah kini adalah fleksibilitas dan perancangan khusus, bukan paketan yang kaku. Privasi dan akses ke pengalaman eksklusif menjadi komoditas baru yang sangat dihargai.

Baca Juga: Pascabencana Aceh, PLN Minta Maaf Dan Kerahkan Tim Khusus Pemulihan Listrik

Bagi keluarga, personalisasi ini berarti kemampuan merancang itinerary yang berimbang. Orang tua mungkin menginginkan sesi spa atau fine dining, remaja mencari spot fotogenik dan aktivasi adrenalin, sementara anak kecil butuh fasilitas bermain yang aman dan menarik. Kebutuhan beragam ini mendorong maraknya family travel curator, baik berupa biro perjalanan khusus maupun konsultan independen, yang bertugas merajut semua keinginan tersebut menjadi satu perjalanan yang mulus. Teknologi, termasuk kecerdasan buatan untuk perencanaan perjalanan, juga mulai dimanfaatkan untuk menciptakan opsi-opsi yang lebih personal dan sesuai budget.

Di ruang digital, kebutuhan akan inspirasi yang "siap pakai" dan relatable melahirkan niche konten yang spesifik. Para kreator yang fokus pada perjalanan keluarga berperan sebagai penyaring dan penerjemah tren. Mereka mengeksplorasi berbagai properti dan destinasi, lalu menyajikannya melalui lensa kepraktisan dan kenyamanan keluarga. Marvelvino, misalnya, adalah salah satu akun yang mengisi ruang ini dengan menampilkan ulasan dari sudut pandang sebuah keluarga. Dengan mengulas berbagai pilihan akomodasi dan aktivitas, konten mereka secara tidak langsung menjadi referensi bagi keluarga lain dalam menilai apakah suatu tempat cocok dengan dinamika dan preferensi mereka, menjembatani ide perjalanan personal dengan realitas di lapangan.

Dengan demikian, masa depan luxury family travel akan semakin dikendalikan oleh keinginan untuk kontrol dan relevansi. Kemewahan sejati tidak lagi ditentukan oleh merek hotel atau maskapai yang dipakai, tetapi oleh sejauh mana sebuah perjalanan dapat menghadirkan pengalaman yang terasa khusus, dipersonalisasi, dan memuaskan bagi setiap individu dalam lingkaran keluarga. Ini adalah pasar yang cerdas dan menuntut, sekaligus peluang besar bagi pelaku industri yang paham bahwa satu ukuran tidak cocok untuk semua, terutama ketika berbicara tentang keluarga.

(Chairil Khalis)

    Bagikan:
komentar